Jumat, 18 Agustus 2017

Model Pemrosesan Konsumen

Model Pemrosesan Konsumen (CPM)
Tahap 1: Terekspos informasi

Paparan berarti konsumen berhubungan jasa backlink dengan pesan pemasar (mereka melihat iklan majalah, mendengar iklan radio dll)

 Tahap 2: Memperhatikan

Perhatian berarti memfokuskan sumber daya kognitif dan memikirkan pesan yang telah terpapar. Sebenarnya, konsumen hanya memperhatikan sebagian kecil pesan marcom. Ini karena tuntutan yang kami perhatikan sangat bagus, namun kapasitas pemrosesan informasi terbatas. Marcom yang efektif dirancang untuk mengaktifkan minat konsumen dengan menarik kebutuhan yang paling relevan bagi target pemirsa.

 Tahap 3: Pemahaman tentang apa yang dihadiri

Yang harus dipahami adalah memahami dan menciptakan makna dari rangsangan dan simbol. Komunikasi efektif bila makna, atau posisi, seorang komunikator pemasaran bermaksud untuk menyampaikan kecocokan apa yang sebenarnya konsumen ekstrak dari sebuah pesan.

 Tahap 4: Kesepakatan dengan apa yang dipahami

Tahap pemrosesan informasi keempat melibatkan masalah apakah konsumen setuju dengan argumen pesan yang dia pahami. Hal ini penting dari perspektif marcom yang tidak hanya dipahami oleh konsumen tetapi juga bahwa mereka setuju dengan pesan tersebut. Pemahaman saja tidak memastikan bahwa pesan tersebut akan mengubah sikap konsumen atau mempengaruhi perilaku mereka. Memahami bahwa sebuah iklan mencoba memposisikan merek dengan cara tertentu sama sekali tidak menerima pesan itu.

 Tahap 5 & 6: Retensi dan Pencarian dan Retrieval Informasi Tersimpan

 1. Retensi

Unsur memori

Memori terdiri dari memori jangka panjang (LTM) dan memori jangka pendek (STM). Tantangan komunikator pemasaran adalah memberikan informasi berharga secara positif yang akan disimpan konsumen di LTM dan akan digunakan di lain waktu untuk mempengaruhi pilihan merek kami mengenai pilihan persaingan.

Unsur belajar

Dua jenis pembelajaran utama relevan dengan upaya marcom. Salah satu bentuknya adalah memperkuat keterkaitan antara merek pemasar dan beberapa fitur atau keuntungan dari merek tersebut. Tujuannya adalah untuk memposisikan hakikat merek dengan aman dalam ingatan konsumen.

Komunikator pemasaran memfasilitasi bentuk pembelajaran kedua dengan membangun hubungan yang sama sekali baru.

 2. Pencarian dan Retrieval Informasi

Informasi yang dipelajari dan disimpan di memori hanya mempengaruhi perilaku pilihan konsumen saat dicari dan diambil.

Model hedonik, eksperiensial (HEM)

Sedangkan perspektif CPM memandang konsumen sebagai mengejar tujuan seperti "mendapatkan pembelian terbaik", dan "memaksimalkan utilitas", sudut pandang HEM mengakui bahwa orang sering mengkonsumsi produk untuk kesenangan semata-mata, atau dalam usaha hiburan, fantasi, atau sensorik. stimulasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar